Sate Klathak Pak Mustam, Pleret, Bantul
Saat di Bantul saya ditawari oleh teman-teman TPFB Muhammadiyah Bantuk untuk makan LELUNG aka GULE BALUNG lah Tulang kok di Gule hehehe emangnya makanan Snowy atau Idefix, tapi berhubung dari ceritanya makanan ini menarik dan merakyat banget, ya udah kita segera meluncur ke daerah Plered masih di Kabupaten Bantul.
Sate dan Lelung Kambing Pak Mustam
Lokasinya pas di depan Lapangan Kanggotan , menempati sebuah kios sangat sederhana dengan dua buah meja panjang, mungkin hanya berkapasitas 10-15 orang saja. Pandangan saya langsung tertuju ke onggokan Tulang berwarna kekuningan teronggok disebuah tampah yang menutupi kuali Gule, nahhhh ini Balungnya , bathin saya, muantep nih kayaknya.
Segeralah kita mesen berbagai masakan untuk rombongan berkekuatan 6 orang yang cukup kelaparan, dari Gule Balung, Gule biasa, Sate Klathak, Sate Kecap , dan Tongseng kita pesen, untuk minumnya cukup teh anget atau es teh tawar saja. Sambil nunggu pesanan, kita sempet lihat beberapa paha kambing di belakang
yang disiapkan untuk sate, lalu ada satu meja kecil di bagian depan yang disiapkan untuk meja tempat meracik kondimen sate, meja ini penuh dengan tomat, irisan bawang merah dan rawit serta, kecap lokal, serta deretan kondimen siap edar dalam piring kecil.
Kita juga bisa lihat sate klathak disiapkan dengan tusukan dari jeruji sepeda hanya dibumbui dengan merica putih bubuk, uniknya daging kambing dipotong dengan cara yang agak nyeleneh, bukan pisau yang datang ke daging, tapi pisau dijepit diantara badan dan meja, lalu daging dilewatkan diatas pisau untuk memotongnya.
Gule, balungan dan menyiapkan sate klathak
LELUNG atau Gule Balung adalah menu pertama yang datang, Balung yang saya lihat sebelumnya di depan sudah di potong2 menjadi segmen2 kecil yang lebih kambingawi, diguyur dengan kuah gule yang warm, rich dan spicy banget. Walau namanya Gule Balung, bukan berarti kita disuruh ngelamuti balung, masih banyak daging di Balung2 itu, empuk dan copot tulang. Setelah itu Sate Klathaknya yang minimalis tanpa bumbu, empuk banget dan karakternya bener2 jujur, karena Cuma dikasih sedikit merica, rasa daging kambingnya
jadi paling dominan dan kayaknya emang ga butuh apa2 lagi, udah enak bos.
Gule Balung/tulang kambing
Sempet nyobain Sate Kambingnya juga, nah ini sate kambing tanpa tusuk, karena dagingnya udah dicopoti dari jeruji sepeda tadi dan diracik dengan bumbu kecap, bawang ,tomat dan taburan merica yang generous, lumayan enak walau belum ngalahin sate klathaknya. Gule Kambing dan Tongsengnya juga warm dan decent banget, kuah Gulenya
emang juara sih. Di meja disediakan irisan kol dan cabe rawit buat yang ingin nambah crunch dan pedes di sate atau gulenya, Tongseng yang tidak digarnish apa-apa saya kasing potongan tomat dan kol, wah jadi tambah enak.
Budi Santoso dr TPFB Muhammadiyah Bantul asik "ngrokoti" balungan
Setelah hampir menghabiskan menu2 yang dipesan, ada beberapa customer yang kelihatannya warga sekitar langsung ngambil kaki kambing dan dicelupin ke kuah gule dan langsung dimakan, wehhhh barbar yang culinary oriented banget hahahaha , menurut Budi kalau masyarakat sekitar khususnya kaum pria memang paling suka kaki kambing dicelupin kuah gule kayak gitu. Demi menyelami Local Wisdom, akhirnya saya pesen satu Kaki Kambing celup kuah gule yang langsung disambut dengan ledekan2 dari teman-teman "wah bagus buat laki-laki tuh mas " hehehehe. Saya yang biasanya nggak terlalu suka makan kaki kambing (lebih prefer kaki sapi) harus mengakui Gule Kaki Kambing di tempat ini superb, kuncinya tentu kuah gule yang juara banget itu, akhirnya sore itu ditutup dengan ngelamuti kaki kambing yang kenyil2 itu.
Gule kaki kambing
Sate Pak Mustam
Depan Lapangan Kanggotan, Desa Wonokromo, Kec. Plered Bantul
Buka: Siang-Malam