Monday, February 9, 2015

Makanan untuk leluhur



Simbolisasi kuliner dalam perayaan imlek

Penabuh drum besar dalam perayaan sin cia (imlek) di Kelenteng Tay Kak Sie, Gg, Lombok, Semarang

 Umat Tridarma (Tao, Budha, Konghucu) selalu menyiapkan sam-seng yang berarti tiga macam kurban atau sesaji dalam menyambut Tahun Baru Imlek, hal ini bertujuan untuk persembahan bagi para leluhur dalam menyambut pergantian tahun. Idealnya 12 macam masakan yang melambangkan 12 shio selalu hadir rapi di Meja Abu Leluhur yang biasanya ditaruh foto orangtua/kakek-nenek yang sudah meninggal dan dihiasi dengan kain berwarna merah bergambar naga atau binatang khas negeri tiongkok lain. Masakan daging babi, ikan dan ayam betina harus selalu ada, hal itu melambangkan bahwa selain manusia juga ada mahluk lain yang hidup di darat, laut dan udara. 

Selain itu juga memperingatkan manusia agar tidak meniru sifat buruk dari ketiga binatang tersebut, babi yang malas, ayam yang suka berpindah-pindah dalam mencari makan/nafkah dan bandeng yang juga melambangkan ular yang sering berbuat kejahatan. Namun ada juga yang menghubungkan Ikan sebagai perlambang rezeki, karena dalam logat mandarin kata “ikan” sama bunyinya dengan kata “yu” yang berarti rezeki. 


Penjual rebung di Pasar Gg. Baru, Semarang, rebung, pokok bambu muda melambangkan pertumbuhan menuju sesuatu yang lebih kokoh, masakan rebung sering disajikan saat imlek
 Selain hanya dengan direbus, cara memasak ketiga macam bahan tersebut bermacam-macam , ayam direbus dengan saus tiram, babi dengan rebung, ayam atau babi dengan jamur, Tite (kaki babi) tim obat, ayam semur tomat, ayam pangang dengan saus hoisin, sedangkan ikan biasanya diolah dengan cara digoreng atau dipindang. Makanan lain yang biasa ditemukan udang dengan pete,  semur rebung, Siu Mie (Mie Panjang umur), cap cay (yang berarti sepuluh sayuran) ditemani dengan beberapa mangkuk nasi putih dan sumpit.

 
Cian-ap, aneka manisan "pelengket gigi" dari kiamboy, cerme merah dan masih banyak lagi buah kering.

Selain masakan, kue-kue, Cian-ap/manisan dan buah juga bisa didapati di Meja Abu Leluhur, makanan yang manis, liat dan lengket  itu sebagai simbol agar tahun mendatang menjadi tahun yang membuat hidup lebih manis atau sejahtera. Manisan Nanas, Tangkwe/Manisan Buah Beligo, Ang-co (Kurma Merah), Kolang-Kaling manis, Manisan Buah Belimbing, Cerme merah dan kuning yang biasanya diatur berderet-deret dalam tusukan yang ditaruh berdiri pada tempat berhias, banyaknya tusukan sendiri mewakili satu leluhur. Selain dalam bentuk tusukan banyak juga yang mengambil jalan mudah dengan membeli Pa Cen Kao atau aneka manisan dalam kotak.

Nian gao si kue keranjang legit dari tepung ketan dan gula, yang tradisional masih dibungkus daun pisang.
 Nian Gao atau lebih sering disebut kue kranjang adalah kue wajib imlek, kue ini mendapat nama dari cetakan tebuat dari kranjang yang dipakai untuk kue berbahan dasar tepung ketan putih dan gula pasir ini, selain yang dibungkus daun pisang juga dapat ditemukan kue kranjang berbungkus plastik. “Nian” sendiri berati “tahun” dan “Gao” berarti “kue” dan juga terdengar seperti “tinggi”, oleh sebab itu seringnya kue kranjang diatur tinggi atau bertingkat dengan ukuran kue makin keatas makin mengecil yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue kranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah.


Penjual kue keranjang di Pasar Gang Baru, Semarang
 Kue lain yang biasa hadir adalah Kue Ku Merah berisi kacang ijo berbentuk kura-kura melambangkan harapan untuk panjang umur, Kue Lapis Beras atau Lapis Legit yang melambangkan datangnya rezeki yang berlapis-lapis, lemper yang dibentuk ayam, wajik berwarna pink atau coklat dibentuk seperti gunung melambangkan kemakmuran yang menggunung, ketan tetal/ketan biru dengan bumbu kelapa parut dan gula jawa, Kue Mangkok Merah yang merekah, Kue Sagu berbentuk segi panjang yang dibungkus kertas merah

Tulisan saya untuk Harian Sinar Harapan, tahun 2004

3 comments:

  1. Makasi infonya, sy yg merayakan imlek aja ga tau kenapa 3 hewan itu hrs ada di meja sembahyang...hehehe :p. Sekali lagi makasi infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 bro, hasil tanya2 sama beberapa sesepuh :) biasanya menu apa di keluarga yang disajikan ?

      Delete
  2. 3 menu itu wajib memang mas ikan, ayam dan b2. Sisanya ada bbrp macam sayur, kue2 termasuk kue keranjang, kopi, teh. Semacam resto padang kalo lg menyajikan makanan di meja mas, rame hehe

    ReplyDelete